Aku Berdosa Menghamili Tanteku Sendiri



Cerita yang kutulis ini adalah segelintir rasa sesal yang terpendam di hati. Aku berdosa telah menjalin hubungan dengan tante sendiri dan bahkan menghamilinya. Aku tak kuasa menceritakannya kepada siapapun termasuk kepada istriku. Terimakasih kepada pengelola ceritacurhat.com karena telah memberiku kesempatan menulis cerita hidupku disini.

Namaku ST, aku seorang pria dan umurku sekarang 29 tahun. Aku bekerja di salah satu perusahaan financial di kota Bandung. Aku sudah menikah pertengahan tahun ini dengan pacarku.
Ceritaku dimulai pada awal tahun 2012 ini tepatnya pada bulan Januari yang lalu ketika aku mendapat tugas selama 1 bulan di Jakarta. Di Jakarta aku tinggal di rumah salah satu pamanku yang paling akrab denganku sejak aku masih kecil, sebut saja namanya Z. Pamanku berusia 34 tahun. Beliau tinggal bersama istrinya, tante S 25 tahun, dan anaknya yang masih balita berusia 3 tahun.
Meskipun aku mendapat tunjangan penginapan dari kantor selama di Jakarta aku pikir dengan menginap di rumah pamanku, aku bisa menghemat lebih banyak uang buat kutabung.
Singkat cerita aku sudah menetap sekitar 3 mingguan, aku ingat pasti tanggal itu 25 januari 2012, aku pulang agak cepat dari kantorku karena sudah tidak ada kegiatan lagi, namun begitu aku sampai di rumah, aku melihat pamanku tengah bersiap-siap untuk pergi ke luar kota, katanya dia disuruh bosnya mengantar bahan baku ke Tangerang selama 4 hari. Oiya pamanku seorang suplier bahan baku pakan ternak di jakarta.
Oleh paman, aku dititipkan keluarganya, jadi tinggalah aku dan istri pamanku beserta putranya yang masih kecil di rumah itu. Aku memanggil istri pamanku my aunt, meskipun usianya masih dibawahku tapi aku menghormati pamanku, istrinya tentu adalah tanteku juga. Dan barangkali perlu pembaca ketahui, sekalipun istri pamanku cantik namun tak sedikitpun aku menaksirnya atau punya niat menggodanya, prinsipku adalah walau bagai manapun juga dia adalah tante, istri pamanku yang aku hormati.
Setelah pamanku pamit kemudian aku tidur dan tak terasa aku bangun sudah pukul 17.30. Aku lihat sepupu kecilku tengah tertidur pulas di ruang tengah dan sedikit pintu kamar agak terbuka, nampak ibunya tengah luluran di kamarnya. Akupun bergegas ke kamar mandi. Selesai dari kamar mandi aku dengan tergesa gesa sedikit lari menuju kamarku, namun di tengah rumah aku bertabrakan dengan tante S yang sama-sama memakai handuk.

Putar:
<


Entah setan apa yang telah merasuki diriku ini? aku malah memberanikan diri memeluknya, entah darimana keberanian itu datang. Yang jelasnya perbuatan dosa itu aku lakukan dengan istri pamanku sendiri. Herannya lagi tanteku hanya pasrah, tidak ada sedikitpun perlawanan terhadapku. Sampai-sampai aku berani meminta jatah dan berhubungan seks setiap malam selama 4 hari itu. Aku heran, tante seolah takut dan tak berdaya. Hingga akhirnya pamanku pulang dan masa tugas di jakarta ku juga sudah selesai, aku akhirnya pamit pulang ke Bandung.
Empat bulan kemudian aku menikah dengan tunanganku dan kudengar juga keluarga pamanku baik-baik saja dan seolah tidak ada kejadian apapun di rumah itu. Namun ada berita tidak mengenakkan yang aku dapatkan, istri pamanku tengah hamil. Dari situ aku merasa sangat berdosa karena telah mengkhianati rumah tangga pamanku. Tak sedikitpun pamanku menaruh rasa curiga terhadapku dan sungguh aku tak percaya ketika tanteku melahirkan seorang bayi yang hampir mirip denganku. Hingga kini desember 2012 kudengar pamanku sering banyak melamun dengan kehadiran anak ke 2 nya.
Demikian sekelumit cerita bersama tante yang menimbulkan sesal mendalam dihatiku, aku merasa sangat bersalah kepada paman dan bibiku.. Sungguh aku berdosa sekali….
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Koment dengan sopan